Perjalanan Kemanusiaan Untuk Anak-anak Dunia

Senin, Juni 13, 2016 Annisa Whilda 0 Comments

Jika kalian pernah membaca novel Totto-Chan: The Little Girl at The Window pasti kita tidak asing dengan beberapa buku karya Tetsuko Kuroyanagi lainnya. Novel tersebut adalah kisah tentang Tetsuko saat ia masih kanak-kanak. Selain buku tersebut, Tetsuko juga mengeluarkan buku dengan judul Totto-Chan: A Goodwill Journey to the Children of the World. Buku tersebut seperti buku dokumentasi perjalanan Tetsuko selama berkeliling dunia, buku dimana yang ia buat saat mengemban tugas menjadi Duta Kemanusiaan UNICEF. Dimana buku tersebut menceritakan perjalanan Tetsuko kepenjuru dunia guna membantu anak-anak yang mengalami kesulitan. Tidak hanya itu di buku tersebut dia juga mencerita bermacam-macam penderitaan yang dialami anak-anak disetiap Negara.

Jujur saat saya membeli buku tersebut kala itu, akan berisi cerita seperti bukunya yang lain. Namun dibuku ini dimuat foto-foto dokumentasi yang menyedihkan pula. Foto dimana terlihat penderitaan yang dialami anak-anak di berbagai Negara. Saya masih ingat beberapa gambar didaeraf afrika dimana anak-anak yang sedang mengantri air sumur, namun air tersebut hanya berisi air lumpur. Betapa prihatinnya kehidupan mereka, sedangkan kita disini terkadang suka membuang air dengan sia-sia. Selain itu ada juga foto dimana di daerah afrika yang suhu udaranya hingga 60 derajat celcius dan tidak ada nya air bersih yang layak dikonsumsi. Dan yang masih saya sangat ingat hingga sekarang adalah dimana foto seorang lelaki kurus kering hanya tulang berbalut kulit yang tidak bias berjalan karena sangat kurus hingga untuk berjalan dia dibantu dengan papan dibawahnya.

Sungguh menyedihkan karena untuk makan saja mereka diberi jatah dan itu pun juga tidak mencukupi sama sekali. Selain itu juga ada dimana didaerah timur tengah anak-anak dijadikan alat pendeteksi ranjau. Sungguh teganya mereka melakukan hal tersebut kepada anak-anak yang tidak berdosa. Dan ada juga anak-anak yang menjadi korban dari peperangan, dan banyak juga mereka yang menjadi yatim-piatu karena peperangan tersebut. Walaupun fakta dari buku ini telah terjadi sangat lama dan saya tidak terlalu tau tentang perkembangan dari masing-masing Negara tersebut. Tapi saya atau kita harus bersyukur sebanyak-banyaknya, dan janganlah banyak mengeluh tentang makanan atau minuman yang disajikan. Mungkin kita akan bosan jika kita diberikan itu terus menerus. Tapi lihat yang lain, mereka mungkin akan senang jika diberikan makanan itu terus menerus. Maka dari itu kita harus banyak-banyak bersyukur, karena masih banyak orang -orang yang mengalami kesulitan.

Dan didalam buku tersebut Tetsuko menuliska "Setelah bertemu berbagai macam anak, Aku ingin mengatakan kepada anak-anak jepang: Jika kalian sedih melihat anak-anak dinegara berkembang, yang kalian temui didalam buku ini, Dan ingin membantu mereka, Katakan sekarang kepada teman yang ada disebelah mu, 'Mari berdamai, Mari bergandengan tangan dan menjalani hidup bersama' "